Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Sinyal Palsu Dalam Trading Forex -5 CARA UNTK MENGHINDARI SINYAL PALSU


Seperti Layaknya belajar bersepeda, kita harus berkali-kali terjatuh dulu sebelum menjadi mahir. Sama halnya dengan bertrading, sering kita terpancing oleh sinyal palsu (fake signal) yang ujung-ujungnya membawa kerugian. 

Nah, jangankan pemula, trader kawakan saja masih bisa mengalami loss karena ulah si sinyal tipu-tipu ini. Supaya kesalahan tersebut dapat diminimalisir. 

Sinyal palsu umumnya muncul saat trader sedang menelaah pasar dengan analisa teknikal dari beragam indikator dan/atau pola-pola price action.

Sinyal menipu tersebut akan menggoda trader pemula untuk membuka posisi terlalu dini.

Belakangan, harga bergerak melawan posisi tadi dan alhasil, perolehan pip menjadi minus alias merugi, berikut 5 langkah ampuh untuk menghindarinya!  

1. Gunakan Time Frame Daily  

Kesalahan dasar seringkali terjadi karena pengaturan sistem trading sederhana seperti pada time frame. Pilihan time frame menentukan langsung kualitas sinyal karena frekuensi kemunculan batang candlestick (bar) bergantung kepada tinggi-rendahnya jeda waktu. 

Sinyal palsu akan lebih sering muncul pada time frame rendah (di bawah h4). Jadi bayangkan saja jika Anda menggunakan pilihan M15 di mana setiap bar baru akan muncul setiap 15 menit.

Pola-pola price action akan bermunculan dalam kualitas rendah dan indikator Anda akan bergerak naik turun dengan fluktuasi tinggi. Jelas, kepala akan menjadi pusing menghadapinya. 

2. Pahami letak Support-Resistance  

Sebelum bereaksi terhadap suatu sinyal, Anda harus mengetahui di mana letak titik support dan resistance. 

Hal tersebut penting karena sifat pasar berulang. Harga kemungkinan besar akan memantul (bounce) di sekitar titik batas tersebut, kecuali dalam kasus breakout (harga bergerak jauh menembus batas support/resistance kunci).

Sinyal palsu biasanya muncul sebelum harga bergerak menyentuh batas-batas tersebut. Katakanlah saat kondisi pasar sedang trending muncul sebuah sinyal reversal.

Jika Anda membuka posisi berdasarkan sinyal tadi tanpa mengetahui di mana garis resistansi/support-nya, kemungkinan besar Anda akan terjebak dengan sinyal palsu.  

3. Waspadalah dengan News & Event  

Berita ekonomi berdampak tinggi mampu menggerakkan harga tanpa peringatan dari sinyal apapun sebelumnya. 

Jika Anda menangkap suatu sinyal saat atau di sekitar waktu rilis berita, kemungkinan besar sinyal tersebut sudah tidak valid dalam mengikuti volatilitas pasar.

Hal tersebut dikarenakan sentimen pasar yang bergejolak selama rilis berita berdampak tinggi. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan kalender forex untuk

menghindari kondisi pasar dengan tingkat volatilitas dan resiko tinggi tersebut. Berita berdampak tinggi umumnya akan ditandai dengan marka tiga bintang, 

tiga kepala banteng, warna merah, dan skala tertinggi lainnya. 

4. Kurangi Overtrading  

Bahaya resiko sinyal palsu akan menghantui Anda apabila Anda termasuk trader dengan keinginan untuk memasuki pasar dengan frekuensi tinggi. 

Pasar Forex memang termasuk pasar terbesar dengan peluang trading sepanjang waktu, tidak heran jika banyak trader pemula selalu tergoda untuk membuka posisi setiap kali sinyal dari indikator atau pola price action muncul pada chart pair mereka. 

Menurut beberapa trader profesional seperti Nial Fuller, overtrading atau impuls untuk terus menerus membuka-tutup posisi berdasarkan sinyal-sinyal berkualitas rendah (sinyal palsu) tidak hanya akan memaparkan resiko loss terhadap margin akun Anda, tetapi juga tekanan mental yang akan berujung pada frustrasi berkepanjangan. 

Menurutnya, trader pemula harus belajar untuk bersabar dan mengontrol impulsnya untuk hanya bereaksi (membuka posisi) hanya pada saat sinyal dengan kualitas terbaik muncul (mengikuti syarat dari ketiga langkah di atas).  

5. Hindari Sistem Trading Inkonsisten  

Sinyal palsu sebenarnya adalah bagian "natural" dari kegiatan trading. Hanya saja, jam terbang dan ketrampilan tiap trader akan bervariasi satu sama lain dalam menyikapi sinyal-sinyal palsu tersebut. 

Lima langkah untuk menghindari sinyal palsu di atas hanyalah panduan dasar saja. Trader masih dapat mengembangkan sendiri sistem trading anti sinyal palsu masing-masing. 

Intinya, seperti belajar bersepeda tadi, bersiaplah untuk terjatuh dan kembali bangkit dari kesalahan lampau. Semua itu termasuk bagian dalam proses belajar trading forex.